21 Nov 2010

Praktis: Tahun Akhir

Bismillahi rahmanirahim~

Semalam, saya dan Maryam dah selamat sampai di Georgetown - bersiap sedia untuk berpraktikal di sini. Hanya kami di sini, hati tiba-tiba jadi sayu, sedih, dan segala bagai rasa pun wujud. Rindukan kawan-kawan serumah, sekelas..

Ok. Sudah-sudah dengan luahan perasaan. Hehe. Pagi tadi, saya dan Yam berjalan-jalan untuk mencari di tempat praktikal kami yang pertama, iaitu Psychiatry (Psy). Kawasan atau wad Psy. tak terletak di dalam kawasan hospital, malah jauh dari hospital. Apakah semua ini berlaku disebabkan stigma? Mungkin, dan inilah stigma untuk pesakit-pesakit mental di Malaysia. Mungkin mereka perlu Haloperidol, Cholorpromazine, Olanzapine (anti-psychotic drug) tapi itu bukan titik tolak untuk kita yang normal ini untuk menyisihkan mereka. Hakikatnya, Allah S.W.T jadikan kita semua, sama sahaja. Renungkanlah~

Sama. Bezanya hanya itu.

Atau, sebab paling realistik: Tak cukup tempat.

Buat masa sekarang, saya ada banyak komitmen dan tanggungjawab. Saya rasa, banyak hati yang perlu  dijaga. Kadang-kadang rasanya perlu motivasikan diri untuk elakkan minda ini dari lintang pukang. Mari kita renungkan artikel yang saya baca dari iluvislam.com.

Petua untuk Hati
Istimewa untuk hati yang sedang bersedih, jiwa yang sedang berduka, minda yang sedang berkecamuk, inilah petua terbaik buat mengubat resah dan gundah:

  • Amalkan tasbih, tahmid dan takbir - Inilah petua yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada anaknya Siti Fatimah.
  • Berdoa - Mohonlah kepadaNya. Ingatlah, doa itu senjata bagi orang mukmin.
  • Sibukan diri dengan sesuatu - Lakukan aktiviti yang boleh melupakan segala kekusutan seperti perbanyakan membaca al-Quran & pelbagai bahan bacaan, terlibat dengan aktiviti usrah, kemasyarakatan dan sebagainya.
  • Luahkan perasaan anda - Bermacam cara boleh digunakan untuk meluahkan perasaan. Carilah seseorang yang paling anda percaya (sebaiknya yang ada pertalian darah atau orang yang arif dalam agama), menulis diari atau catatan harian, menulis blog dan sebagainya.
  • Senyum - Apabila berada dalam tekanan, cubalah untuk senyum. Senyumlah dihadapan cermin dan lihatlah diri anda yang sedang tersenyum. Ia mampu menenangkan fikiran dan hati.

Nota kaki: Saya sedang mengamalkan petua ini-menulis blog. Hehe. Perlu tidur sekarang, esok hari pertama praktikal.

8 Nov 2010

Keindahan hidup

Bismillahi rahmanirahim~

Pening. Perkataan yang paling sesuai buat masa ini. Beberapa hari lepas, saya dah siap mencari journal-journal untuk dibuat literature review dalam proposal. Fuhh, memang memenatkan dan memeningkan kepala. Tak cukup dengan yang itu, didatangkan lagi dengan masalah penempatan klinikal yang masih belum dipastikan, sedangkan saya mesti mencari rumah sewa di sekitar hospital yang akan saya pergi nanti secepat mungkin memandangkan latihan klinikal untuk tahun akhir ini akan bermula seawal 22 November ini.

Inilah ujian tahun akhir. Memang penat dan memenatkan, teruji mental dan fizikal. Tapi demi merealisasikan yang ini..
~*Janji kami sewaktu bersama

Teringat kata-kata Ustaz Pahrol Mohd Juoi dalam salah satu artikelnya di iluvislam.com, ayat-ayatnya berkisar tentang perubahan, tapi saya sukakan penamat artikel itu.
Bila yang dibuat 'serba tidak kena' itulah hakikatnya satu kehidupan. Hidup bukanlah yang serba kena, serba senang dan serba mudah. Hidup tidak selalu indah, justeru di situlah keindahan hidup!

Nota kaki: Ya, perlu beringat semua ini. Hehe, bersabar ye Hafiza!

4 Nov 2010

"Understanding how great Love is"

Bismillahi rahmanirahim~

I like this article so much. Taken from iluvislam.com, after browsing for many times, I find a great motivation to be shared. Happen to read this on the 'right time' - feel unmotivated and gloomy. 


Feeling in an island


Once upon a time there was an island where all the feelings lived; happiness, sadness, knowledge, and all the others, including love.

One day it was announced to all of the feelings that the island was going to sink to the bottom of the ocean. So all the feelings prepared their boats to leave. Love was the only one that stayed. She wanted to preserve the island paradise until the last possible moment. When the island was almost totally under, Love decided it was time to leave. She began looking for someone to ask for help.

Just then Richness was passing by in a grand boat. Love asked, "Richness, can I come with you on your boat?" Richness answered, "I'm sorry, but there is a lot of silver and gold on my boat and there would be no room for you anywhere."

Then Love decided to ask Vanity (megah diri) for help who was passing in a beautiful vessel. Love cried out, "Vanity, help me please." "I can't help you", Vanity said, "You are all wet and will damage my beautiful boat."

Next, Love saw Sadness passing by. Love said, "Sadness, please let me go with you." Sadness answered, "Love, I'm sorry, but, I just need to be alone now."

Then, Love saw Happiness. Love cried out, "Happiness, please take me with you." But Happiness was so overjoyed that he didn't hear Love calling to him. Love began to cry.

Then, she heard a voice say, "Come Love, I will take you with me." It was an elder. Love felt so blessed and overjoyed that she forgot to ask the elder his name. When they arrived on land the elder went on his way. Love realized how much she owed the elder.

Love then found Knowledge and asked, "Who was it that helped me?" "It was Time", Knowledge answered. "But why did Time help me when no one else would?", Love asked. Knowledge smiled and with deep wisdom and sincerity, answered, "Because only Time is capable of understanding how great Love is."


Source: Written by Mr. Mior Azli. Retrieved from http://www.iluvislam.com/inspirasi/motivasi/1076-feelings-in-an-island.html

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...